Lyrics has been copied to clipboard!
Lirik Lagu Melayu Photo |
Seiring dengan perkembangan zaman musik Melayu mengalami keberingsutan gaya musik misalnya saja mengalami perpaduan dengan aliran musik pop, musik rok, dan dangdut. Aliran ini dapat dijumpai di negara-negara serumpun Melayu, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pada awal perkembangannya alat musik yang digunakan lebih didominasi oleh tingkahan rebana, petikan gambus, gesekan biola, picitan akordion, tingkahan gong, dan tiupan serunai. Ini dipengaruhi oleh kebudayaan dari tanah Arab dan Eropa tradisional. Seiring dengan perkembangan teknologi itu semua digantikan dengan alat musik elektronik berupa keyboard. Walaupun demikian, dalam kegiatan-kegiatan tertentu alat musik tradisional masih tetap digunakan demi melestarikan warisan kebudayaan.
Dalam kiprahnya aliran ini sempat populer di era '80-an bahkan memasuki era "puncak kegemilangan" di era '90-an. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya penyanyi & grup band Melayu, dan pendatang baru yang bermunculan dengan lagu-lagu andalan masing-masing.
Disini ada beberapa Lirik Lagu Melayu yang cukup populer
Lirik Lagu Melayu Seroja
Mari menyusun seroja bunga seroja
Hiasan sanggul remaja putri remaja
Rupa yang elok dimanja jangan dimanja
Pujalah ia oh saja sekedar saja
Mengapa kau bermenung oh adik berhati bingung
Mengapa kau bermenung oh adik berhati bingung
Janganlah engkau percaya dengan asmara
Janganlah engkau percaya dengan asmara
Sekarang bukan bermenung dalam termenung
Sekarang bukan bermenung dalam termenung
Mari bersama oh sayang memetik bulan
Mari bersama oh sayang memetik bulan
Mari menyusun seroja bunga seroja
Hiasan sanggul remaja putri remaja
Rupa yang elok dimanja jangan dimanja
Pujalah ia oh saja sekedar saja
Lirik Lagu Siti Nurhaliza - Nirmala
Diciptakan seorang insan
Lembut hati bak redup pandangan
Pabila berkata
Seluruh alam menyaksikan kesyahduan
Bagai tersentuh rasa percaya
Tika terdengarkan
Aduhai...
Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajuk
Sepi rindu adakala
Meracun imannya
(Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)
Siapa menyapa bagai pelita
Arah yang menghilang tika gelita
(Duhai kasih bulan saksi)
Tatap tidak ditatap
Kotakan di dada yang terdetik
Temukan sang cinta
(Angin pun mula bercerita
Semesta nyata terpedaya)
Kekasih tak berbahasa
Getir fikir derita mengharap
Suara...
(Tangis bagai gerimis
Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat
Temukan azimat)
(Kasih gundah gerhana
Diam tak berirama
Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa)
Nun dari sana
Telah turun berbicara
Sang kesuma bidadari syurgawi
Sesungguhnya berkasihlah
Di antara manusia
Perindah segala kata-kata
Bahagia itu janjinya
Mengapa kita sengketa
Rentaslah jalan terbuka
Tanpa dusta
(Telah teguh di garis... Karma!)
Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajuk
Sepi rindu adakala
Meracun imannya
(Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)
Tangis bagai gerimis
Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat
Temukan azimat
Kasih gundah gerhana
Diam tak berirama
Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa
Lirik Lagu Melayu Selayang Pandang
lama sudah tidak ke ladang
tinggi rumput jadi lah lalang
lama tak kupandang
hatiku bimbang
manis sungguh tebu seberang
dari akar sampai ke pucuk
manisnya sungguh mulutnya orang
hati menangis jadi terbujuk
Reffrain:
layang-layang selayang pandang
hati di dalam rasa bergoncang
jangan ragu dan jangan bimbang
ini lagu selayang pandang
pisang emas bawa berlayar
masak sebiji di atas peti
hutang lah emas boleh dibayar
hutang lah budi dibawa mati
Lirik Lagu Melayu Lama - Di Pintu Zaman - Artist: Bumi Putra Rockers (BPR)
Aku tewas di muka pintu mu
Inilah kata-kata kecewa
Di sinilah sewaktu-waktu dulu
Mencari kenyataan semalam
Kata ibu kau pasti di sampingku
Kata ayah engkau di dalam diri
Itulah kekasih hati
Namun belum ku temui
Hingga kemana
Hingga dilanjutkan kembali
Apa yang ku pasti
Mimpi ini tak terhenti
Hingga hari pagi dan menyingkap
Rindu kelmarin yang masih ku bawa
Sebagai bukti mencari
Di manakah cinta... ( 2X )
Yang menjadi cerita
Zaman berzaman kasihku
Lirik Lagu Melayu Riau - Soleram
Soleram
Soleram
Soleram
Anak yang manis
Anak manis janganlah dicium sayang
Kalau dicium merah lah pipinya
Satu dua
Tiga dan empat
Lima enam
Tujuh delapan
Kalau tuan dapat kawan baru sayang
Kawan lama ditinggalkan jangan
Lirik Lagu Melayu Deli - Tanjung Katung
Tanjung katung airnya biru
Tempat dara mencuci muka
Lagi sekampung hati ku rindu
Kononlah jauh di mata...
Tanjung Katung airnya tenang
Tempat nak dara mencuci kain
Tanjung Katung airnya tenang
Tempat nak dara mencuci kain
Tempat jatuh lagi dikenang
Kononlah pula tempat bermain
Tempat jatuh lagi dikenang
Kononlah pula tempat bermain
Asal kapas menjadi benang
Benang ditenun menjadi kain
Orang yang lepas jangan di kenang
Sudah menjadi si orang lain
Dua tiga kuda berlari
Manalah sama si kuda belang
Dua tiga dapat ku cari
Manalah sama adik seorang
Pisang Emas bawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh di bayar
Hutanglah budi dibawa mati
Lirik Lagu Melayu Cindai
Cindailah mana tidak berkias
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang
Hendaklah hendak hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah jangan jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi
Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati
Laman memutih pawana menerpa
Langit membiru awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali
Lirik Lagu Melayu Pucuk Pisang
Pucuklah pisang sibunga rampai
Hamu semerbak disenjalah hari
Sunggulah bimbang kasih tak sampai
Tinggallah daku seorang diri
La….la…. pucuklah pisang sibunga rampai
La….. la…. Hatiku sedih kasih tak sampai
Pucuklah pisang warnanya hijau
Diterpa angin gugurlah ke bumi
Hatiku sedih mengenang dikau
Terbawa sampai kedalam mimpi
La…… la… pucuklah pisang warnanya hijau
La…… la…. Hatiku sedih mengenang dikau
Demikianlah tentang Lirik Lagu Melayu